Oh! Semua terasa benar sekarang. Satu persatu benang merah kusut itu kini terurai. Semua menjadi jelas. Bukan aku. Dia.
Hawa dingin meeasuk diriku, tanganku bergetar hebat tak mau berhenti, oh Tuhan sekuat ini kah efeknya? Cinta adalah racun yang mematikan, narkoba yang menyebabkan kan mu menjadi pecandu. Dan obat yang sangat ampuh.
Aku mengutuk diriku yang sedari awal memulai ini semua, aku menyalahkan diriku atas apa yang terjadi. Aku tau ini akan terjadi. Namun mengapa terasa sangat susah untuk lepas.
Engkau yang kukenal sebagai malaikat perlahan berubah menjadi sesosok tak kuketahui.
Sewaktu-waktu kau akan terasa sangat baik sampai membuatku terbuai olehnya. Tak. Jarang pula kau memperlakukanku seolah aku tak berarti apapun bagimu, seolah kepergianku sudah kau tunggu.
Lalu setelah semua selesai, setelah semua tenang, kau kembali berkata bahwa kau tak pernah bermaksud menyakitiku.
Hah!
Bedebah! Bukankah seharusnya kau tak perlu mengatakn itu semua? Rasaku sudah habis untukmu.
Aku kembali, kembali. Ke duniaku, dunia yang penuh akan fantasi. Aku memilih tinggal disana. Dalam halusinasi hidup yang tak nyata. Terimakasih atas semuanya, Raphael.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dont forget to give advice here 💋